A.
Hakekat
Senam
dapat diartikan sebagai setiap bentuk latihan fisik yang disusun secara
sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk
mencapai tujuan tertentu. Olahraga senam mempunyai sistematika tersendiri,
serta mempunyai tujuan yang hendak dicapai seperi daya tahan, kekuatan,
kelentukan, koordinasi, atau bisa juga diperluas untuk meraih prestasi,
membentuk tubuh yang ideal, dan memelihara kesehatan.
Istilah
untuk senam dalam kehidupan sehari-hari antara lain senam si buyung, senam
wanita, senam jantung sehat, senam aerobic, senam kesegaran jasmani, senam
tera, dll. Menurut FIG, senam dapat dikelompokkan menjadi senam artistic, senam
ritmik, dan senam umum. Senam lantai merupakan salah satu dari bagian senam
artistic. Senam lantai adalah salah satu cabang olahraga yang mengandalkan
aktivitas seluruh anggota badan, baik untuk olahraga senam sendiri maupun untuk
cabang olahraga lain. Senam lantai mengacu pada gerak yang dikerjakan dnegan
kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari kemampuan
komponen motorik/gerak seperti kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan,
kelincahan, dan ketepatan.
B. Bentuk-Bentuk
Latihan Senam Lantai
Bentuk-bentuk latihan senam lantai meliputi :
a.
Guling
Depan
Guling
depan adalah berguling ke depan atas bagian belakang badan (tengkuk, punggung,
pinggang, dan panggul bagian belakang).
Cara
melakukan guling depan :
1.
Mula-mula sikap jongkok, kedua kaki rapat,
letakkan lutut ke dada, kedau tangan menumpu di depan ujung kaki kira-kira 40
cm.
2.
Bengkokkan kedua tangan, letakkan pundak pada
matras dengan menundukkan kepala, dagu sampai ke dada.
3.
Lanjutkan dengan melakukan gerakan guling ke
depan, ketika panggul menyentuh matras, peganglah tulang kering dengan kedua
tangan menuju posisi jongkok.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling kedepan yaitu :
a. Kedua tangan yang bertumpu tidak
tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit,
terlalu jauh atau terlalu dekat).
b. Tumpuan. Salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.
c. Bahu tidak diletakkan di atas
matras saat tangan dibengkokkan.
d. Saat gerakan berguling ke depan
kedua tangan tidak ikut menolak.
Cara memberi bantuan guling ke depan:
a. Pegang kepala bagian belakang (membantu menekukkan)
pelaku.
b. Membantu mendorong punggung pelaku saat akan duduk.
c. Membantu mengangkat panggul dengan menempatkan tangan
di sisi kedua paha.
d. Membantu menekukkan kepala pelaku dan menempatkannya
di lantai antara
kedua tangan.
b. Guling Belakang
Guling
belakang adalah menggulingkan badan kebelakang, dengan posisi badan tetap harus
membulat, yaitu kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukkan
sampai dagu melekat di dada.
Cara
melakukan guling belakang :
1.
Sikap permulaan dalam posisi jongkok, kedua
tangan di depan dan kaki sedikit terangkat.
2.
Kepala ditundukkan kemudian kaki menolak di
belakang.
3.
Pada saat panggul mengenai matras, kedua
tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian
atas untuk siap menolak.
4.
Kaki segera diayunkan ke belakang melewati
kepala, dengan dibantu oleh kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat
sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras, ke sikap jongkok.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat
guling kebelakang :
a. Penempatan
tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak.
b. Keseimbangan
tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan karena sikap
tubuh kurang bulat.
c. Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau
bukan telapak tangan yang
digunakan untuk menumpu diatas matras.
d. Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan
karena kepala menoleh
ke samping.
e. Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan
lutut (seharusnya telapak
kaki).
Cara memberi bantuan guling kebelakang
:
a. Menopang dan mendorong pinggang
pelaku kearah guling kebelakang dan membawanya ke arah guling
b. Membantu mengangkat panggul dan membawa kearah guling
c.
Kayang
Kayang
adalah suatu bentuk atau sikap badan terlentang yang membusur, bertumpu pada
kedua tangan dan kedua kaki dengan siku dan lutut lurus. Gerakan kayang akan
mudah dilakukan apabila mempunyai kelentukan otot perut, punggung, dan paha,
kelentukan persendian bahu, ruas-ruas tulang belakang dan persendian panggul,
serta kekuatan lengan dan bahu untuk menopang.
Sikap kayang dapat dilakukan dari
sikap tidur dan berdiri :
a. Kayang dari sikap tidur
1) Sikap awal :
a) Tidur telentang.
b) Kedua lutut ditekuk, kedua tumit rapat pada pinggul.
c) Kedua siku
ditekuk dan telapak tangan melekat pada matras/lantai, ibu jari disamping
telinga.
2) Gerakan :
a) Badan diangkat keatas, kedua tangan dan kaki lurus.
b) Masukkan kepala
diantara 2 tangan.
b. Kayang dari sikap
berdiri
1) Sikap awal :
a) Berdiri tegak.
b) Kedua tangan disamping kaki.
2) Gerakan
:
a)
Secara bersama-sama/satu tangan diayunkan kebelakang, kepala tengadah dan badan
melenting kebelakang.
b) Tahan dan
usahakan kedua telapak tangan menyentuh dan menapak pada matras/lantai.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat
melakukan kayang yaitu :
a. Jarak kedua tangan dan kaki terlalu jauh.
b. Siku-siku bengkok disebabkan kekakuan persendian siku
dan bahu.
c. Badan kurang melengkung (membusur),
disebabkan kurang lemas/lentuknya
bagian punggung dan kekakuan pada otot perut.
d. Sikap kepala yang terlalu menengadah.
e. Kurang keseimbangan.
Cara memberi bantuan dalam gerakan kayang :
a. Posisi penolong disamping orang
yang melakukan garakan kayang.
b. Membantu mengangkat dan agak membawa
punggung/bahu pelaku.
c. Membantu menopang punggung/bahu pelaku dan membawanya perlahan kebawah.
d. Sikap Lilin
Sikap
lilin adalah sikap yang dibuat dari sikap semula tidur terlentang, kemudian
mengangkat kedua kaki (rapat) lurus keatas dengan kedua tangan menopang
pinggang.
Cara
melakukan sikap lilin :
a. Sikap awal
Tidur
telentang dengan lengan di samping badan dan pandangan ke atas, kedua tangan
memegang pinggang merapat lantai atau matras.
b.
Gerakan
Kedua
kaki rapat diangkat lurus ke atas, punggung, tungkai, serta
jari-jarinya menuju ke atas, sedang yang menjadi landasan adalah seluruh
pundak dan dibantu oleh kedua lengan yang mendorong pinggul bagian
belakang. Siku menempel pada lantai atau matras.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan sikap lilin
yaitu :
a. Pinggang hanya ditopang dengan ibu jari.
b. Kedua kaki condong kebelakang, sehingga berat untuk
ditopang dan tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama.
c. Kedua kaki condong kedepan.
d. Penempatan siku-siku tangan terlalu
keluar dari garis lebar badan.
e. Tidak/kurang bertumpu pada pundak.
Cara
memberi bantuan dalam gerakan sikap lilin :
a. Membantu menahan
dan adak mengangkatnya. Pegang/tempatkan
tangan disisi pinggul pelaku.
b. Memegang
pergelangan kedua kaki pelaku saat telah meluruskan kedua kaki tersebut keatas.
c. Mengangkat dan menempatkan kedua tangan penopang lebih kearah punggung.
e.
Guling
Lenting/Neckspring
Guling lenting adalah suatu
gerakan melenting badan ke atas depan yang disebabkan oleh lemparan kedua kaki dan tolakan kedua
tangan. Tolakan tersebut dimulai dari sikap setengah guling ke belakang
atau setengah guling ke depan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus.
Cara melakukan guling lenting :
a. Sikap permulaan
berbaring telentang atau duduk berlunjur.
b. Sikap kaki diangkat ke belakang seperti hendak
melakukan gerakan guling kebelakang, tungkai lurus, kaki dekat kepala, lengan
bengkok, dan tangan menumpu di samping,
di mana kepala ibu jari dekat telinga.
c. Melecutkan kaki
ke depan dan tangan melakukan tolakan hingga badan
melayang dan membusur.
d. Mendarat dengan
kedua kaki rapat, dorong panggul ke depan, dan badan
membusur lengan lurus ke atas.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan guling lenting
yaitu :
a. Pada saat kedua kaki dilecutkan, kedua lutut bengkok.
b. Kedua kaki tidak rapat (terbuka).
c. Badan kurang melenting, atau terlalu melenting
(membusur).
d. Tolakan tangan kurang kuat.
Cara memberi bantuan dalam gerakan
guling lenting :
a. Membantu
melemparkan kedua kaki ke arah atas depan.
b. Membantu menarik
tangan pelaku ke arah depan atas.
c. Membantu menahan pelaku pada
punggung.
f.
Berdiri
Dengan Kepala/Headstand
Berdiri
dengan kepala adalah sikap tegak, dengan bertumpu pada kepala dan ditopang
kedua tangan. Dari penempatan bagian kepala dan sikap kedua tangan sebagai
penopang dapat dibedakan :
Tumpuan
Kepala ke Dada
|
Tangan
Menopang
|
1. Dahi
2. Dahi
3. Ubun-ubun
4. Ubun-ubun
|
1. Dengan
siku bengkok
2. Dengan
siku lurus
3. Dengan
siku bengkok
4. Dengan
lengan bawah dilantai
|
Cara
melakukan gerakan headstand :
a. Sikap permulaan
membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan membentuk segitiga sama sisi
b. Angkat tungkai ke
atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak mengguling ke
depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
c. Berakhir pada
sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan headstand
yaitu :
a. Penempatan kedua tangan dan kepala
tidak membentuk titik-titik segitiga
sama sisi.
b. Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan
paha.
c. Otot-otot leher, sendi bahu, perut,
pinggang, dan paha kurang kuat.
d. Akibat dari poin b dan c diatas menyebabkan kurangnya koordinasi dan keseimbangan.
e. Alas dasar/lantai tempat kepala
bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa sakit.
f. Terlalu cepat/kuat pada saat
menolak.
g. Sikap tangan yang salah, yaitu jari
tangan tidak menghadap kedepan.
Cara
memberi bantuan dalam gerakan headstand yaitu :
Karena panggul menjadi titik berat yang utama dalam bentuk sikap berdiri
dengan kepala, maka bantuan yang utama adalah,
a. Mengangkat dan menarik panggul
b. Menopang panggul bagi pelaku yang dapat memindahkan
panggul kedepan
c. Memegang dan
menahan kedua kaki pelaku, pegang pada ujung pergelangan kaki dan belakang paha atau panggul
g.
Berdiri Dengan
Kedua Telapak Tangan/Handstand
Cara melakukan gerakan handstand yaitu:
a. Berdiri tegak
kaki diceraikan ke muka dan belakang.
b. Bungkukkan
badan, tangan menumpu selebar bahu, lengan lurus, pandangan agak ke depan,
pantat diangkat setinggi-tinginya, tungkai ke depan bengkok, sedang
tungkai belakang lurus.
c. Ayunkan tungkai
belakang ke atas diikuti tungkai yang
lain.
d. Kedua tungkai
rapat clan lurus, membentuk satu garis dengan badan dan lengan.
e. Pertahankan keseimbangan.
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan
gerakan handstand yaitu :
a. Pinggang terlalu melenting.
b. Kepala kurang menengadah.
c. Siku-siku bengkok.
d. Penempatan tangan dilantai kurang atau terlalu lebar.
e. Arah jari tangan tidak kedepan dan jari tangan terlalu rapat.
f. Ayunan kaki keatas kurang baik (terlalu atau kurang kedepan dan lutut
diobengkokkan).
g. Pada saat melemparkan kaki keatas bahu mundur
kebelakang dan kepala
kurang menengadah.
h. Menegangkan otot leher, bahu atau pinggang, sehingga menghambat gerakan.
i. Kurang usaha mempertahankan sikaph an ds t an d untuk beberapa saat, sehingga
cepat
roboh.
j. Waktu roboh melepaskan tangan tumpuan atau tidak menekuk kepala (untuk
mengguling
ke depan).
Cara memberikan bantuan handstand yaitu :
a. Menopang/menahan panggul, belakang
paha, kedua pergelangan kaki, dan
bahu si pelaku.
b. Bantuan dengan
menopang pada bahu dilakukan untuk pelaku yang bahu,
lengan, dan tangannya belum cukup
kuat.
c. Bagi siswa yang
belum dapat atau sukar melempar/mengayun satu kaki ke atas,
dapat dilakukan pada tembok dengan
dibantu mengangkat satu kaki.
C. Unsur-Unsur
Senam Lantai
Unsur-unsur gerakan senam lantai terdiri
dari mengguling, melompat, berputar di udara, serta menumpu dengan tangan
atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang Bentuk-bentuk latihannya
merupakan gerakan dasar senam perkakas.
Pada dasarnya
latihan bagi pesenam baik putra maupun putri adalah sama, tetapi pada
putri dimasukkan unsur balet. Alat yang digunakan untuk senam lantai biasanya
hanya menggunakan matras.
Manfaat yang diperoleh dari
olahraga senam yaitu :
1. Memberikan
rangsangan pertumbuhan tubuh
2. Mengembangkan
sikap dan gerak yang wajar
3. Memperbaiki
dan mencegah pengaruh buruk di sekolah
4. Mempertebal
rasa kebangsaan
5. Memupuk
keberanian dan kepercayaan diri
6. Memupuk
rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat
7. Memupuk
kesanggupan bekerja sama
Salam kenal sob. . .
ReplyDeleteuntuk senam ini apakah harus pake instruktur nih buat saya yang masih awam ^^. Oiya tau gak tempat yang jual baju senam terbaru dimana ya?
terimakasih semoga sukses selalu^^
Trimas artikelnya sangat membantu sekali..
ReplyDeleteoya kalau untuk baju senam muslimah untuk senam lantai ada juga gak ya...
soalnya pengen ikut
makasih banyak informasinya ya mas mengenai senam lantai, salam kenal jangan lupa mampir ke lompat jauh
ReplyDelete