ALAT-ALAT OPTIK
A.Mikroskop
Mikroskop merupakan alat bantu
utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi, karena
dapat digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang kecil. Mikroskop
berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop
adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari
benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop
terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri.
Antony Van Leuwenhoek orang yang
pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang
mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z Jansen telah menemukan
mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari
kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu
benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda
yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari
beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri.
Mikroskop pada prinsipnya
terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan
benda) dan lensa okuler (dekat dengan mata). Baik objektif maupun okuler
dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada
roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar
ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif
memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian
diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler
untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
Kebanyakkan mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga
lensa objektif : lensa 16 mm, berkekuatan rendah (10 X); lensa 4 mm,
berkekuatan kering tinggi (40-45X); dan lensa celup minyak 1,8 mm (97-100X).
Objektif celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa
okuler terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Lensa okuler
biasanya mempunyai perbesaran: 5X, 10X, 12,5X dan 15X. Lensa okuler terdiri
dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata.
Ada dua bagian utama yang
umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa
objektif, dan lensa okuler.
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan
mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek,
dan sumber cahaya.
Tujuan mikroskop cahaya dan
elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar.
Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus kedua
lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif
terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn).
Rumus:
Macam-macam
mikroskop
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya adalah
mikroskop yang memiliki dua jenis lensa yaitu obyektif dan okuler, sistem
kerjanya dibantu dengan cara pantulan cahaya yang menembus obyek yang diamati
dan mampu memperbesar bayangan obyek hingga 1000 kali.Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat
berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa
objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias
membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Paada ujung
bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa
atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan
tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan
untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.
Lensa objektif bekerja dalam
pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik
yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur
renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Lensa okuler, merupakan
lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata
pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh
lensa objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.
Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan padda objek
yang akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal,
dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah
mikroskop kurang baik.
Bagian –
bagian mikroskop cahaya :
1. Lensa okuler, yaitu
lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk
bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
2. Tabung
mikroskop (tubus), tabung ini berfungsi untuk
mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
3. Sekrup
Pengarah Kasar (Makrometer), makrometer berfungsi untuk
menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
4. Sekrup
Pengarah Halus (Mikrometer), pengatur ini berfungsi untuk
menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil
daripada makrometer.
5. Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif dengan cara memutarnya.
6. Lensa
Objektif, lensa ini berada dekat pada
objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di
perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran
lensa objektif.
7. Pegangan, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
8. Pegangan
sedia (penjepit kaca), penjepit ini berfungsi untuk
menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
9. Meja
Objek, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang
akan di amati.
10. Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang
masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
11. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk.
12. Sendi
Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau
tegaknya mikroskop.
13. Reflektor
(cermin), terdiri dari dua jenis
cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk
memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di
meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang
di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin
cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
14. Kaki, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
2. Mikroskop Elektron
Adalah
sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta kali,
yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol
pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta
resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron
ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetikmyang
lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Macam –
macam mikroskop elektron:
1) Mikroskop transmisi elektron (TEM)
2) Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
3) Mikroskop pemindai elektron
4) Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
5) Mikroskop refleksi elektron (REM)
1) Mikroskop transmisi elektron (TEM)
2) Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
3) Mikroskop pemindai elektron
4) Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
5) Mikroskop refleksi elektron (REM)
3. Mikroskop
Stereo
Mikroskop
stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang
berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30
kali. Benda yang diamati dengan
mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop
stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan
lensa obyektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang
ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang
diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat
diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa obyektif
menggunakan sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3
kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali. Pada bagian bawah
mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa obyektif terdapat
lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengatur fokus obyek terletak
disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas
pengatur fokus.
4. Mikroskop Fase Kontras
Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam
kadaan alamiahnya : tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya
fragma bend hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) ttembus chaya
sehingga pada masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat
diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini sangat
rumit, apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwwarnai
dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini
mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini
tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan
filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase
ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang
dapat ditangkap oleh mata dngan demikian nukleus dan unsur lain yang sejauh ini
tak dapat dilihat menjadi dapat dilihat.
5. Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop
ultraviolet. Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih
pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet
untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada
mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium. Karena cahaya ultra violet
tak dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus direkam pada
piringan peka cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa,
dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.
6. Mikroskop
Pender (Flourenscence Microscope)
Mikroskop
pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti
bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein
anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian
atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu
besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang
dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar.
7. Mikroskop
medan-gelap
Mikroskop
medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang
begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop
medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal
adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang
dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut
yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.
Pembentukan bayangan pada mikroskop
Sifat
bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa
okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil.
Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar.
Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fkus lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler.
Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fkus lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler.
Mata
pengamat berda dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okule
tepat di titik focus ensa okuler dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan
dilakukan secara terakomendasi bila bayangan objektif berada diruang etama
okuler.
Mikroskop
yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga, yang
memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.
Sifat bayangan yang
terbentuk oleh mikroskop dan cara kerja dari mikroskop
Baik lensa objektif maupun
lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa
objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu,
terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan
sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya,
bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu,
terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar.
Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah
mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.
Cara kerja mikroskop
:
Lensa
obyektif, berfungsi
guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik
yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar
bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu
ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah
spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua
benda yang terpisah.
Lensa
okuler, adalah lensa
mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata
pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
Lensa
kondensor, adalah lensa
yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan
dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah
maksimal.
Jika
daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan
pembesarannyapun akan kurang optimal.
B. Kamera
Kamera adalah
alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk
"ruang gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana
suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern,
kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain
secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu
peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensamembentuk gambar pada sebuah
lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke
lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu
diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.
Sebuah kamera minimal terdiri atas: Kotak yang kedap cahaya (badan
kamera), sistem lensa, pemantik potret (shutter), pemutar film.
Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa
sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam. Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f,
atau bukaan relatifnya. Makin rendah angka f ini, makin besar bukaannya
atau makin kecil tingkat penghalangannya. Bukaan ini diatur oleh jendela
diafragma. Bukaan relatif diatur oleh suatu diafragma. Untuk kamera SLR, lensa
dilengkapi dengan pengatur bukaan diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang
masuk sesuai keinginan fotografer. Jenis lensa cepat ataupun
lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat digunakan. Disamping lensa biasa, dikenal juga lensa sudut lebar (wide
lens), lensa
sudut kecil (tele lens), dan lensa variabel (variable
lens, atau oleh kalangan awam disebut dengan istilah lensa zoom. Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil
daripada lensa biasa. Namun sebutan itu bergantung pada lebarnya film yang
digunakan. Untuk film 35 milimeter, lensa 35 milimeter akan disebut lensa sudut lebar,
sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto. Lensa variabel dapat diubah-ubah jarak fokusnya, dengan
mengubah kedudukan relatif unsur-unsur lensa tersebut. Lensa akan memfokuskan
cahaya sehingga dihasilkan bayangan sesuai ukuran film. Lensa dikelompokkan
sesuai panjang focal length (jarak
antara kedua lensa). Focal lenght memengaruhi
besar komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam masyarakat umum, lebih
dikenal dengan istilah zoom.
Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa
atau di antara lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu untuk
memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu ini ialah singkatnya
pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai film. Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera
sebanding dengan besarnya nilai maksimum shutter speed yang bisa digunakan. Bagian lain sebuah kamera, antara lain:
1.
Mekanisme memutar film gulungan agar bagian-bagian film
itu bergantian dapat disingkapkan pada objek
2.
Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara
lensa dan film
3.
Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan
apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan
4.
lightmeter untuk membantu menetapkan
kecepatan pemetik potret dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang
mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang
memuaskan
Beberapa
kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak memiliki salah satu dari
bagian-bagian tersebut.
Jenis-jenis kamera
Kamera film
Jenis kamera film yang
digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi populer karena keserbagunaan
dan kecepatannya saat memotret, karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan
tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu dapat memuat
gulungan film untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.
Kamera polaroid
Kamera jenis ini memakai
lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret
tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.
Kamera digital
Kamera jenis ini merupakan
kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan
mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela
pandang karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai
gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada
setiap kamera digital berbeda-beda.
Sebagai media penyimpanan,
kamera digital menggunakan internal memory ataupun external memory yang menggunakan memory card.
Kamera single lens reflect
Kamera ini memiliki cermin
datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, sehingga
apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang adalah juga apa yang akan
di tangkap pada film. Umumnya kamera ini digunakan setinggi pinggang ketika
dipotretkan.
Kamera instan
Istilah instan adalah
dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur cahaya
(lightmeter atau fotometer), lebar
diafragma dan kecepatan pemetik potret secara otomatis telah diatur.
Kamera saku
Jenis yang paling populer
digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak bisa diganti,umumnya otomatis atau
memerlukan sedikit penyetelan. Cahaya yang melewati lensa langsung membakar
medium. Kelemahan film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda
dengan yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela
bidik(viewfinder) dengan lensa.
Kamera TLR
Kelemahan kamera poket
diperbaiki oleh kamera TLR. Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan
lensa di bawahnya. Namun tetap ada kesalahan paralaks yang ditimbulkan sebab sudut dan posisi kedua lensa tidak
sama.
Kamera SLR (Single Lens Reflect)
Pada kamera SLR, cahaya yang
masuk ke dalam kamera dibelokkan ke mata fotografer sehingga fotografer mendapatkan bayangan yang identik
dengan yang akan terbentuk. Saat fotografer memencet tombol kecepatan rana,
cahaya akan dibelokkan kembali ke medium (atau film). lensa kamera SLR dapat
diganti ganti sesuai kehendak,sangat disukai para ahli foto, atau hobby, dudukan
lensa pada body kamera berbeda benda tergantung merek kamera,mulai dari lensa
wide(sudut lebar),tele(jarak jauh),dan lensa normal(standard 50 mm),tersedia
pula lensa zoom dengan panjang lensa bervariasi.
Bagian-bagian kamera mekanik (bukan
otomatis) menurut kegunaan fisis :
·
lensa cembung berfungsi untuk membentuk
bayangan dari benda yang difoto
·
diafragma berfungsi untuk membuat
sebuah celah/lubang yang dapat diatur luasnya
·
aperture yaitu lubang yang dibentuk
diafragma untuk mengatur banyak cahaya
·
shutter pembuka/penutup “dengan cepat”
jalan cahaya yang menuju ke pelat film
·
pelat film berfungsi sebagai layar
penangkap/perekam bayangan.Setiap benda yang di foto, terletak pada jarak yang
lebih besar dari dua kali jarak fokus di depan lensa kamera, sehingga bayangan
yang jatuh pada pelat film memiliki sifat nyata, terbalik dan diperkecil. Untuk
memperoleh bayangan yang tajam dari benda-benda pada jarak yang berbeda-beda,
lensa cembung kamera dapat digeser ke depan atau ke belakang.
Prinsip kerja kamera
Kamera terdiri atas
sebuah lensa cembung dan film. Ketika ada cahaya datang ke kamera, lensa
cembung akan memfokuskan cahaya tersebut. Bayangan akan berupa gambar terbalik
yang bisa ditangkap layar.
Untuk membuktikannya,
silakan ambil sebuah lup (lensa cembung) kemudian silakan berdiri di dekat
jendela (yang terbuka). Hadapkan lup tersebut menghadap lur jendela. Letakkan
selembar kertas putih dibelakan lup tersebut, maka akan anda lihat sebuah
bayangan pemandangan luar jendela di layar kertas putih tadi yang terbalik
posisinya.
Dalam kamera, bayangan
ini terrekam dalam film yang sensitif terhadap cahaya.
Sehingga kita dapatkan klise.
Sehingga kita dapatkan klise.
0 komentar:
Post a Comment