Powered By Blogger
www.skinpacks.com

April 27, 2012

Pembagian Jaman Prasejarah

No
Zaman
Ciri – Ciri

Peninggalan dan Fungsi

Zaman Batu
Terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan terutama dibuat dari batu di samping kayu dan tulang.
1.
Zaman batu tua (Palaeolitikum)
Alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis sehingga bentuknya masih sederhana. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa food gathering (mengumpulkan makanan), manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu bercocok tanam. Pendukung kebudayaan ini adalah Homo Erectus.
Description: sej101_05
• Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut “Chopper” (alat penetak/pemotong).
• Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa : alat penusuk (belati), ujung tombak bergerigi.
• Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan untuk mengupas makanan.
2.
Zaman batu tengah (Mesolitikum)
a. Nomaden dan masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)
b. Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolithikum yakni masih merupakan alat-alat batu kasar.
c. Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur)
c. Alat-alat zaman mesolithikum antara lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek (hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.
d. Alat-alat diatas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.
e. Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes (Alat serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang.
Pendukung kebudayaan ini adalah homo sapiens (manusia sekarang), yaitu ras Austromelanosoid (mayoritas) dan Mongoloid (minoritas).
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbHQX5KrLXlPDjywSdMPRA3tiQi1vLZQwLrBViwAn4Ms-MdTxzcz_6NPW0EVORm22F7tQAYzwfP8Dbu7mhc2iLEDqeUMDUMgmvOC4azlBbk-nHnONBRpmwHOZTbcTofySk9B6O5LckkJU/s320/sej101_12.gif
• Kapak genggam (peble)
• Kapak pendek (hache Courte)
• Pipisan (batu-batu penggiling)
Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua-gua yang disebut “Abris Sous Roche ” Adapun alat-alat tersebut adalah :
• Flaces (alat serpih) , yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu dan berguna untuk mengupas makanan.
• Ujung mata panah,
• batu penggilingan (pipisan),
• kapak,
• alat-alat dari tulang dan tanduk rusa.
3.
Zaman batu muda (Neolitikum)
Alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Manusia sudah bertempat tinggal menetap (sendenter). Memiliki kemampuan bercocok tanam. Sudah mengenal pakaian dari dari kulit kayu, dapat membuat perhiasan, dan mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNUwi_ZASCnAHW0gWZQOPeTme0x8IQWiRhaaJ6C57F0tKzojK6WP6SCmG-UVEjXfQwfnTIzhCbVkwA3QyA7HmI_lNUY6eUjjXoHwQrPB97IdDS6T9NUXEbu8EslObCVTJ4tHlwHWGc5_g/s320/sej101_13.gif
1. Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan,
2. Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa,
3. Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,
4. Pakaian dari kulit kayu
5. Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda)
Manusia pendukung Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia (Khamer-Indocina)
4.
Zaman batu besar (Megalitikum)
Hasil kebudayaan umumnya terbuat dari batu ukuran besar. Berlangsung sejak jaman neolitikum. Kebiasaan hampir sama dengan masyarakat neolitikum.
Description: punden berundak.jpg
1. Menhir: tugu batu yang dibangun untuk pemujaan terhadap arwah-arwah nenek moyang.
2. Dolmen: meja batu tempat meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyang.
3. Sarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung bertutup).
4. Punden berundak: tempat pemujaan bertingkat.
5. Kubur batu: peti mati yang terbuat dari batu besar yang dapat dibuka-tutup.
6. Arca/patung batu: simbol untuk mengungkapkan kepercayaan mereka

Zaman Logam
Orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue.
1.
Zaman tembaga
Orang menggunakan tembaga sebagai alat kebudayaan. Alat kebudayaan ini hanya dikenal di beberapa bagian dunia saja. Di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) tidak dikenal istilah zaman tembaga.

Tidak ditemukan peninggalan benda-benda tembaga di Indonesia.
2.
Zaman perunggu
Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan Dongson-Tonkin Cina (pusat kebudayaan)ini manusia purba sudah dapat mencampur tembaga dengan timahdengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxY1qzsmIO5_bHg8K965a4Wf1rjV8vBQmmTqc3vzwN82Jx5e1uRsg7ML4gCr9lI-JGgNyVeoj9OCWmeXuU5iXyxevXeMNoqIVHixhV1yIrxyQtCnWkGoFJ9vbmgKAkSWjaw_IoZEr0R_M/s320/sej101_14.gif
a. Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan alat perkakas) ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, Irian
b. Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang digunakan sebagai maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, Leti
c. Benjana Perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera.
d. Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur) dan Bogor (Jawa Barat)
3.
Zaman besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Description: kapak-cincin-gelang.jpg
a. Mata Kapak bertungkai kayu
b. Mata Pisau
c. Mata Sabit
d. Mata Pedang
e. Cangkul

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More