July 9, 2012

Baby Fish (Ikan Kecil yang Menjanjikan)


Ikan ini adalah baby fish atau kancil (ikan kecil) renyah, lezat dan bergizi dengan protein dan kalsium tinggi,  mengandung omega 3 tanpa bahan pengawet, tanpa bahan pewarna dan bahan kimia lainya.   

Pastikan anak anak kita,  generasi penerus bangsa belajar mengkonsumsi makanan yang aman.
Tidak semua  sadar bahwa saat ini makanan yang dikonsumsi anak Indonesia berbahaya bagi kesehatannya. Kepedulian orang tua, tokoh masyarakat,akademisi  dan penguasa negeri ini sangatlah penting bagi kesehatan dan keamanan generasi yang akan datang.
Ironis memang, anak kecil mana yang mau makan ikan goreng, ikan pepes atau sup ikan saat mereka bermain? Mana ada ikan jadi bekal anak-anak saat pergi ke sekolahnya? Dan tak mungkin para remaja ngemil ikan saat mereka di bioskop atau saat nonton tv  ? Yang jelas kita hanya tahu bahwa ikan itu pasti dimasak, dipepes atau jadi sup.
Fillet Ikan Crispy, Fish Nugget, Fish Stick, Fish Ball, Fish Finger dan produk olahan ikan lain,tidak bersahabat di telinga masyarakat. Padahal produk  ini jelas,  produk olahan ikan yang pasti disenangi anak2, karena rasa amis sudah tak lagi terasa, kepala ikan sudah hilang dan mata serta ekor tak nampak. Tapi dimana kita bisa dapatkan produk tersebut, apa ada di warung tetangga sebelah? Apa sebanyak makanan ringan yang sering ada di televisi?
“Gerakan Makan Ikan”, program ini pernah digalakan oleh pemerintah daerah di propinsi x, tapi selama produk olahan masih monoton, tidak ada sentuhan yang substansial terhadap permasalahan produk olahan ikan dan hanya berkutat pada Ikan Bakar, Pepes Ikan, Ikan Goreng dan Sup Ikan, apa mungkin bisa diterima secara utuh oleh masyarakat?  Pada akhirnya program tersebut hanya jadi slogan dan tenggelam di telan waktu.
Kalaulah negara kita mempunyai orientasi pembangunannya terhadap industri yang senafas dengan kondisi geografis negara Indonesia, tentu  pembangunan industri akan diarahkan pada Industri hasil pertanian dan perikanan.
Kalaulah Industri di negara ini mengarah pada Pertanian dan Perikanan, tentu makanan bergizi sejenis olahan di atas,  tidak akan sulit ditemui di warung tetangga kita.
Kalaulah Industri kita sesuai dengan ketersediaan sumber daya alam, tentu tak akan ada istilah rawan pangan.
Kalaulah…kita tidak terlalu lama tertidur dan cepat tersadar atas apa yang terjadi di tengah masyarakat kita, tentu tidak akan ada impor tilapia (nila/mujair) dari negeri tetangga yang konon kabarnya, luas negara mereka itu sangat kecil dan para ahlinya pernah belajar di perguruan tinggi terkemuka negeri ini…Sungguh sangat menyedihkan mang!


source : kompasiana

No comments:

Post a Comment