September 2, 2012

Peribahasa Indonesia Terbaru

Zikir-zikir saja jatuhkah rezeki jatuh dari langit?
Rezeki tidak datang dengan hanya berdoa.

Zaman Tuk Nadur berkajang kain.
Zaman yang telah lalu; sudah lama sekali.
Zaman beredar musim berganti.
Musim yang tidak dapat dipastikan lagi kapan waktunya akan berganti.
Zaman beralih, musim bertukar.
Segala sesuatu (peraturan, hukuman dan sebagainya) hendaklah disesuaikan dengan keadaan zaman.
Yang untut lain, yang mengensot lain.
Yang salah lain, yang kena hukum lain.
Yang tua dimuliakan, yang kecil dikasihi.
Orang yang pandai menempatkan diri di segala tempat dan situasi.
Yang tinggi tampak jauh, yang dekat jolong bersua.
Dalam sesuatu usaha pemimpinlah yang bertanggungjawab dan dialah pula yang akan dipuji atau dicela.
Yanng terpelanting akan dipilih, yang terserat tidak di kampungkan lagi.
Hendaknya hidup itu dijalani dengan sederhana dan tidak dengan berfoya-foya.
Yang terkalang-kalang di mata, yang terasa-rasa di hati.
Keinginan hendaknya dapat diwujudkan, agar tercapai semua harapan dan hidup bahagia.
Yang terbujur lalu, yang terlintang patah.
Sesuatu yang tak dapat dihalang-halangi.
Yang teguh disokong, yang rebah ( rendah) ditindih.
Orang yang sudah kuat (kaya, baik dan sebagainya) dibantu, sedangkan orang yang lemah (miskin dan sebagainya) diperas.
Yang tegak disokong, yang lemah ditopang.
Orang kaya dimuliakan dihormati, sedangkan orang miskin dibantu dan ditolong.
Yang tak diarah dapat, yang diarah tak kena.
Keberuntungan manusia itu takdir, meski bagaimanapun orang memburu rezeki, jika belum diberikan oleh Tuhan maka tak akan tercapai.
Yang tajam tumpul, yang bisa tawar.
Dengan perkataan yang lemah lembut dapat diselesaikan segala sengketa.
Yang seorang memeram batu, yang seorang memeram pisang.
Perbedaan pendirian; seorang boleh menanti seorang lagi tidak
Yang sesukat takkan jadi segantang.
Tidak ada yang dapat mengubah takdir.
Yang sejengkal tidak dapat jadi sedepa.
Sesuatu yang tidak dapat diubah lagi.
Yang sehasta takkan jadi sedepa.
Sesuatu yang tidak dapat diubah lagi.
Yang secupak takkan jadi sesukat, yang sejengkal takkan jadi sehasta.
Sesuatu yang sudah pasti.
Yang secupak tak akan menjadi segantang.
Sesuatu yang sudah pasti; sesuatu yang sudah pasti dan tidak akan diubah.
Yang rendah terpendek sangat, yang tinggi terunjur sangat.
Tidak pernah merasa puas dengan sesuatu perolehan.
Yang rebah ditindih.
Yang sudah miskin bertambah miskin
Yang pipit sama pipit, yang enggang, sama enggang.
Setiap orang selalu mencari orang yang sama derajat.
Yang ombak itu ombak juga, yang air itu air juga.
Orang kaya itu kaya juga dengan kikir dan tamaknya; orang miskin itu miskin juga dengan melarat dan sebagainya.
Yang merah saga, yang kurik kundi; yang indah bahasa, yang baik budi.
Biarpun rupa elok dan kacak, tetapi kalau budi bahasa buruk, maka akan hina juga pada pandangan masyarakat.
Yang merah saga, yang kurik kundi.
Seseorang yang tidak pernah dihormati orang lain karena memiliki tabiat jelek; meskipun mempunyai wajah yang cantik atau tampan.
Yang mencencang memampas.
Yang berbuat salah harus menerima hukuman.
Yang menanti padang tak berumput, yang mendatang kurus kedut-kedut.
Orang yang lapar meminta pertolongan kepada orang yang melarat.
Yang memberi tangan di atas, yang menerima ( meminta) tangan di bawah.
Biasanya orang yang memberilah yang tinggi cakapnya daripada orang yang menerima.
Yang lumpuh pengejut ayam.
Orang hodoh suatu saat akan dimaafkan oleh masyarakat.
Yang lahir memperlihatkan yang batin. 
Perbuatan atau kelakuan menunjukkan sifat atau perasaan yang tersembunyi.
Yang jauh berpanggilan, yang dekat berimbauan.
Bila hendak mengadakan pesta, tetangga dekat diundang dengan panggilan saja, tetapi kerabat jauh dikirimkan surat undangan.
Yang hidup sesarkan mati.
Tiap-tiap suatu itu ada batasnya dan ada pula penggantinya.
Yang hampa biar terbang, yang bernas biar tinggal.
Yang tak berguna biarlah hilang, dan yang baik-baik biarlah tinggal.
Yang enggang sama enggang juga, yang pipit sama pipit juga.
Setiap orang selalu mencari orang yang sama derajat (darjat, pangkat ataupun kedudukan) dengannya.
Yang elok rupa, yang elok bahasa.
Orang yang cantik wajahnya baik hatinya.
Yang elok budi yang indah bahasa.
Keramahan dan budi baik dapat membuat orang merasa segan.
Yang dulu mendapat, yang kemudian ketinggalan.
Orang yang rajinlah yang selalu beruntung daripada orang yang malas.
Yang disuruh tenggelam, yang menyuruh pun tenggelam.
Orang malas disuruh mengawasi orang yang lebih malas, akhirnya sia-sia belaka.
Yang disangka tidak menjadi, yang diam boleh ke dia.
Orang lain yang berikhtiar, orang lain pula yang memungut hasilnya.

No comments:

Post a Comment