Akumulator
(accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi
listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator adalah baterai dan
kapasitor. Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu)
hanya dimengerti sebagai baterai mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata
akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll.
Aki adalah salah satu komponen
utama dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan aki
untuk dapat menghidupkan mesin mobil (mencatu arus pada dinamo stater
kendaraan). Aki mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Di pasaran
saat ini sangat beragam jumlah dan jenis aki yang dapat ditemui. Aki untuk
mobil biasanya mempunyai tegangan sebesar 12 Volt. Aki jenis ini dapat dimuati
kembali (recharge) apabila muatannya telah berkurang atau habis.
Dikenal
dua jenis elemen yang merupakan sumber arus searah (DC) dari proses kimiawi,
yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer terdiri dan elemen basah
dan elemen kering. Reaksi kimia pada elemen primer yang menyebabkan elektron
mengalir dari elektroda negatif (katoda) ke elektroda positif (anoda) tidak
dapat dibalik arahnya. Maka jika muatannya habis, maka elemen primer tidak
dapat dimuati kembali dan memerlukan penggantian bahan pereaksinya (elemen
kering). Sehingga dilihat dari sisi ekonomis elemen primer dapat dikatakan
cukup boros. Contoh elemen primer adalah batu baterai (dry cells). Elemen
sekunder harus diberi muatan terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dengan
cara mengalirkan arus listrik melaluinya (secara umum dikenal dengan istilah
'disetrum'). Akan tetapi, tidak seperti elemen primer, elemen sekunder dapat
dimuati kembali berulang kali. Elemen sekunder ini lebih dikenal dengan aki. Dalam
sebuah aki berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (bolak-balik) dengan
efisiensi yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel
yaitu di dalam aki saat dipakai berlangsung proses pengubahan kimia menjadi
tenaga listrik (discharging). Sedangkan saat diisi atau dimuati, terjadi proses
tenaga listrik menjadi tenaga kimia (charging). Walaupun aki dapat diisi ulang,
namun rata-rata umur pemakaian aki mobil ±1.5-2.5 tahun (tergantung dari cara
perawatan dan pemakaian). Harga aki juga bervariasi berkisar antara 500rb – 3jt
rupiah.
Jenis
aki yang umum digunakan adalah accumulator timbal. Secara fisik aki ini terdiri
dari dua kumpulan pelat yang yang dimasukkan pada larutan asam sulfat encer (H2SO4).
Larutan elektrolit itu ditempatkan pada wadah atau bejana aki yang terbuat dari
bahan ebonit atau gelas. Kedua belah pelat terbuat dari timbal (Pb), dan ketika
pertama kali dimuati maka akan terbentuk lapisan timbal dioksida (Pb02)
pada pelat positif. Larutan
elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4) dengan
kepekatan 30%.
Fungsi aki :
1.
Alat untuk menghimpun tenaga
listrik (dipakai pada mesin mobil dsb)
2.
Penghasil dan penyimpan daya
listrik hasil reaksi kimia
3.
Piranti untuk mengubah tenaga
listrik menjadi tenaga kimia atau sebaliknya
Cara kerja aki :
·
Prinsip
kerja aki erat kaitannya dengan terbentuknya ion-ion dalam larutan.
·
Aki
tersusun dari beberapa sel, di mana setiap sel merupakan sebuah unit pembangkit
arus listrik yang menghasilkan tegangan sebesar 12 volt.
·
Setiap
sel tersusun dari lempeng timbal (Pb) sebagai kutub negatif (anoda) dan timbal
dioksida (PbO2) sebagai kutub positif (katoda).
·
Kedua
logam itu dicelupkan dalam larutan asam sulfat (H2SO4)
·
Di
dalam larutan, asam sulfat (H2SO4) terurai menjadi ion H+
dan SO42-
·
Ion-ion
ini akan bereaksi dengan elektroda timbal (Pb) dan timbal dioksida (PbO2)
dan dilepaskan elektron.
·
Oleh
karena ada perbedaan reaksi kimia pada timbal dan timbal dioksida, elektron
akan mengalir di antara kedua elektroda itu sehingga menimbulkan beda potensial
listrik.
·
Jika
kedua pelat dihubungkan dengan peralatan listrik yang sesuai, arus listrik
(elektron) akan mengalir dalam rangkaian sehingga peralatan listrik tersebut
dapat menyala.
·
Setelah
lama dipakai, perlahan-lahan kedua elektroda berubah menjadi timbal sulfat
(PbSO4). Oleh karena jenis elektrodanya telah sama, beda potensial
tidak lagi muncul di antara kedua elektroda tersebut.
·
Pada
keadaan ini aki tidak dapat menyalakan peralatan listrik. Untuk mengembalikan
kemampuannya, aki harus diisi lagi dengan menghubungkannya dengan sumber arus
listrik searah (DC) dari luar.
Perawatan aki :
Ketinggian
elektrolit
Cek ketinggian Elektrolit setiap dua bulan sekali. Hanya Aki rendah perawatan atau Aki konservatif yang memerlukan penambahan Elektrolit. Gunakan air yang telah dimurnikan dan lakukan pengisian dengan benar. Sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan air ledeng atau air hujan, karena mereka mengandung kadar mineral yang tinggi yang dapat merusak performa Aki.
Cek ketinggian Elektrolit setiap dua bulan sekali. Hanya Aki rendah perawatan atau Aki konservatif yang memerlukan penambahan Elektrolit. Gunakan air yang telah dimurnikan dan lakukan pengisian dengan benar. Sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan air ledeng atau air hujan, karena mereka mengandung kadar mineral yang tinggi yang dapat merusak performa Aki.
Perawatan
terminal Aki
Bersihkan terminal Aki secara periodik dengan sikat kawat untuk menjamin konektifitas yang baik.
Bersihkan terminal Aki secara periodik dengan sikat kawat untuk menjamin konektifitas yang baik.
Deteksi
performa Aki
Cek Aki Anda jika timbul masalah (mesin tidak mau dihidupkan) atau jika Anda melakukan banyak perjalanan dengan kendaraan Anda, selalu cek umur atau masa aktif Aki Anda. Gantilah Aki Anda dengan yang baru sebelum yang lama benar-benar mati. Khususnya, jika Anda berencana untuk melakukan perjalanan panjang, pastikan kendaraan Anda berada dalam kondisi baik. Hal ini dapat menghemat waktu dan biaya Anda di selama diperjalanan.
Cek Aki Anda jika timbul masalah (mesin tidak mau dihidupkan) atau jika Anda melakukan banyak perjalanan dengan kendaraan Anda, selalu cek umur atau masa aktif Aki Anda. Gantilah Aki Anda dengan yang baru sebelum yang lama benar-benar mati. Khususnya, jika Anda berencana untuk melakukan perjalanan panjang, pastikan kendaraan Anda berada dalam kondisi baik. Hal ini dapat menghemat waktu dan biaya Anda di selama diperjalanan.
Tambahan
1. Mengisi cairan yang pertama kali
pada aki
Isilah accu zuur ( H2SO4 ) dengan berat jenis 1.260 pada temperatur 20oC
Isilah accu zuur ( H2SO4 ) dengan berat jenis 1.260 pada temperatur 20oC
|
|
|
PERHATIAN !
Untuk pengisian pertama jangan di isi dengan AIR AKI, AIR SULINGAN , atau cairan lain
Untuk pengisian pertama jangan di isi dengan AIR AKI, AIR SULINGAN , atau cairan lain
2. Menambah cairan pada aki lama dan aki baru
|
|
|
Selama
pemakaian, tinggi permukaan elektrolit ( accu zuur ) akan turun, karena air
akan terelektrolisa pada saat pengisian muatan listrik. Oleh karena itu periksa
tinggi permukaan elektrolit. Jika kurang tambahkan dengan air suling ( air accu
).
2.1. Air yang di gunakan untuk menambah elektrolit harus air suling ( air aki ), sampai batas indikator permukaan yaitu di bawah lubang pengisi atau sampai tanda " UPPER LEVEL " Jangan menambah elektrolit dengan air ledeng atau air sumur karena akan merusak aki.
2.2. Jangan sekali - kali menambah elektrolit ( accu zuur ), karena akan mengakibatkan berat jenis elektrolit terlalu tinggi dan akan mengurangi umur aki.
2.3. Jangan menunda mengisi air sampai permukaan elektrolit turun sedemikian rupa sehingga plat positif dan negatif muncul diatas permukaan elektrolit atau dibawah " LOWER LEVEL ", Hal ini akan mengakibatkan plat memutih sehingga tidak dapat berfungsi lagi.
2.1. Air yang di gunakan untuk menambah elektrolit harus air suling ( air aki ), sampai batas indikator permukaan yaitu di bawah lubang pengisi atau sampai tanda " UPPER LEVEL " Jangan menambah elektrolit dengan air ledeng atau air sumur karena akan merusak aki.
2.2. Jangan sekali - kali menambah elektrolit ( accu zuur ), karena akan mengakibatkan berat jenis elektrolit terlalu tinggi dan akan mengurangi umur aki.
2.3. Jangan menunda mengisi air sampai permukaan elektrolit turun sedemikian rupa sehingga plat positif dan negatif muncul diatas permukaan elektrolit atau dibawah " LOWER LEVEL ", Hal ini akan mengakibatkan plat memutih sehingga tidak dapat berfungsi lagi.
PERHATIAN !
Jangan gunakan air-air ini (accu zuur, air sumur, air ledeng), karena dapat merusak cell pada aki
Jangan gunakan air-air ini (accu zuur, air sumur, air ledeng), karena dapat merusak cell pada aki
3. Jagalah kebersihan aki
3.1. Bersihkan terminal aki bila kotor atau berkarat dengan lap basah dan bubuhkan vaselin. Karena jika kotor / berkarat, akan berakibat kendaraan susah distarter.
3.2. Periksa pengikat aki untuk memastikan aki tidak lepas. Jika pengikat aki rusak, diganti yang baru.
3.1. Bersihkan terminal aki bila kotor atau berkarat dengan lap basah dan bubuhkan vaselin. Karena jika kotor / berkarat, akan berakibat kendaraan susah distarter.
3.2. Periksa pengikat aki untuk memastikan aki tidak lepas. Jika pengikat aki rusak, diganti yang baru.
|
|
|
4.
Menambah muatan listrik atau penyetruman ulang
Aki yang telah diisi elektrolit ( accu zuur ) harus selalu dijaga dalam keadaan bermuatan listrik. Karena berbagai gangguan seperti sulfatasi, akan terjadi jika aki di diamkan lama dalam keadaan tidak bermuatan listrik. ( discharge ).
Aki yang telah diisi elektrolit ( accu zuur ) harus selalu dijaga dalam keadaan bermuatan listrik. Karena berbagai gangguan seperti sulfatasi, akan terjadi jika aki di diamkan lama dalam keadaan tidak bermuatan listrik. ( discharge ).
Untuk memeriksa keadaan muatan listrik
melalui :
- Ukur berat jenis elektrolit jika
turun dibawah 1.200 pada 20o C, maka aki perlu mendapat tambahan pengisian
muatan listrik.
- Untuk aki kecil dimana elektrolit sedikit sehingga tidak dapat di ukur, maka keadaan muatan listrik dapat ditentukan dengan memasang lampu depan atau klakson. Jika lampu redup dan klakson lemah, maka aki perlu diisi muatan listrik.
- Untuk aki kecil dimana elektrolit sedikit sehingga tidak dapat di ukur, maka keadaan muatan listrik dapat ditentukan dengan memasang lampu depan atau klakson. Jika lampu redup dan klakson lemah, maka aki perlu diisi muatan listrik.
Cara mengisi ulang aki :
Sebelum
'disetrum' ulang, buang seluruh cairan asam sulfat yang tersisa dalam aki. Lalu
dibilas dengan air murni sebanyak empat kali, dan isi dengan cairan accu zuur.
Setelah itu dapat 'disetrum'. Pada pemakaian normal, aki dapat bertahan selama
satu sampai tiga bulan.
Atau dapat juga setelah mobil atau motor diparkir, lepaskan salah satu kabel pada kutub positif aki, sehingga pada aki tak ada arus yang benar-benar mengalir. Dan sebaiknya jangan menyalakan perlengkapan yang memerlukan arus (radio atau tape) saat mobil sedang tidak dijalankan.
Atau dapat juga setelah mobil atau motor diparkir, lepaskan salah satu kabel pada kutub positif aki, sehingga pada aki tak ada arus yang benar-benar mengalir. Dan sebaiknya jangan menyalakan perlengkapan yang memerlukan arus (radio atau tape) saat mobil sedang tidak dijalankan.
Dan
sebelum terjadi dua hal di atas, perawatan dan pengecekan terhadap tinggi
permukaan air aki harus diperhatikan. Dan selain itu juga massa jenis air aki
juga harus diukur dengan hidrometer secara berkala. Apabila hal itu tidak
berhasil maka sudah saatnya untuk mengganti aki dengan yang baru.
Cara memberikan setrum pada aki :
Untuk menyetrum
akumulator diperlukan sumber tegangan DC lain yang memiliki beda potensial yang
lebih besar. Misalnya akumulator 6 volt kosong harus disetrum dengan sumber
arus yang tegangannya lebih dari 6 volt. Kutub - kutub akumulator dihubungkan
dengan kutub sumber
tegangan. Kutub positif sumber tegangan dihubungkan dengan kutub positif
akumulator. Adapun, kutub negatif sumber tegangan dihubungkan dengan kutub
negatif akumulator. Rangkaian ini menyebabkan aliran elektron sumber tegangan
DC berlawanan dengan arah aliran elektron akumulator.
Elektron - elektron
pada akumulator dipaksa kembali ke elektrode akumulator semula, sehingga dapat
membalik reaksi kimia pada kedua elektrodenya. Agar hasil penyetruman
akumulator lebih baik, maka arus yang digunakan untuk mengisi kecil dan waktu
pengisian lama. Besarnya arus listrik diatur dengan reostat. Pada saat
pengisian terjadi penguapan asam sulfat, sehingga menambah kepekatan asam
sulfat dan permukaan asam sulfat turun. Oleh sebab itu, perlu ditambah air akumulator
kembali.
Susunan akumulator
yang akan disetrum (diisi) dalam keadaan masih kosong, yaitu
- kutub positif (anode) terbuat dari
timbal dioksida (PbSO4),
- kutub negatif (katode) terbuat
dari timbal murni (PbSO4),
- larutan elektrolit terbuat dari
asam sulfat (H2SO4) encer.
Reaksi kimia saat
akumulator diisi, yaitu
- pada elektrolit : H2SO4
→2H+
+ SO42-
- pada anode : PbSO4
+ SO42- + 2H2O→ PbO2 + 2H2SO4
- pada katode: PbSO4 + 2H+
→
Pb + H2SO4
Jadi, saat penyetruman akumulator pada prinsipnya
mengubah anode dan katode yang berupa timbal sulfat (PbSO4) menjadi
timbal dioksida (PbO2) dan timbal murni (Pb).
Jenis-jenis aki :
Jenis aki basah
Kelebihan :
1. Umur aki tahan lama 2-3tahun tergantung perawatan isi air aki mobil
2. Lebih murah dibanding aki hibryd dan lebih murah dibanding aki kering
Kekurangan :
1. Tidak cocok digunakan didalam ruangan yang ada anak anak disekitarnya karena jenis aki mobil basah memberi efek uap
2. Repot isi air iki untuk perawatan
Kelebihan :
1. Umur aki tahan lama 2-3tahun tergantung perawatan isi air aki mobil
2. Lebih murah dibanding aki hibryd dan lebih murah dibanding aki kering
Kekurangan :
1. Tidak cocok digunakan didalam ruangan yang ada anak anak disekitarnya karena jenis aki mobil basah memberi efek uap
2. Repot isi air iki untuk perawatan
Jenis Aki Kering
Kelebihan :
1. Tidak perlu isi air aki untuk perawatan
2. Kualitas lebih terjamin
3. Aman digunakan didalam ruangan
Kekurangan :
1. Relatif lebih mahal
2. Umur aki bertahan 1-2 tahun tergantung merk
Merk aki yang bagus
1. GS Astra
2. G-Force
3. Yuasa
4. Bosch
Intisari :
Air aki dibutuhkan mobil yang memakai aki berteknologi lama, yakni berisi cairan elektrolit. Sebagian besar mobil terbaru menggunakan aki yang disebut bebas perawatan (maintenance free/MF) atau populer dengan aki kering. Kalau aki tak berfungsi, listrik mobil yang dihasilkan alternator tak dapat tersimpan. Padahal, listrik diperlukan untuk menyalakan mesin. Oleh sebab itu, larutan elektrolit harus selalu berada di antara batas Upper Level dan Lower Level yang tertera di dinding aki.
Kesimpulan :
Aki menggunakan larutan elektrolit yang masih sangat dibutuhkan. larutan elektrolit aki menjaga agar tetap terjadi reaksi kimia antar-elemen listrik sehingga terjadi fungsi penyimpanan listrik. Bila larutan elektrolit berkurang, elemen listrik pada aki bisa rusak dan tak berfungsi.
Air aki dibutuhkan mobil yang memakai aki berteknologi lama, yakni berisi cairan elektrolit. Sebagian besar mobil terbaru menggunakan aki yang disebut bebas perawatan (maintenance free/MF) atau populer dengan aki kering. Kalau aki tak berfungsi, listrik mobil yang dihasilkan alternator tak dapat tersimpan. Padahal, listrik diperlukan untuk menyalakan mesin. Oleh sebab itu, larutan elektrolit harus selalu berada di antara batas Upper Level dan Lower Level yang tertera di dinding aki.
Kesimpulan :
Aki menggunakan larutan elektrolit yang masih sangat dibutuhkan. larutan elektrolit aki menjaga agar tetap terjadi reaksi kimia antar-elemen listrik sehingga terjadi fungsi penyimpanan listrik. Bila larutan elektrolit berkurang, elemen listrik pada aki bisa rusak dan tak berfungsi.
No comments:
Post a Comment